Bima.- Pengembangan pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Sondosia Kabupaten Bima kian hari mulai menunjukan perubahan yang signifikan. Dari peningkatan sarana dan prasarana, hingga pelayanan ekstra maksimal dengan ketersediaan tenaga medis yang cukup. Hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam memberikan jaminan sosial bagi warga, terutama jaminan kesehatan.
Bahkan untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat, RSU Sondosia mulai menerima pengobatan gratis bagi pasien yang tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Adapun syaratnya, cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). "Pelayanan tersebut dinamakan Universal Health Coverage (UHC)"
Demikian disampaikan Direktur RSU Sondosia Dr Firman MPH lewat Kasi Humas Irfan S.Kep, usai menggelar sosialisasi pengembangan pelayanan RSU Sondisia di aula setempat, Kamis (16/5/24) yang dihadiri oleh stakeholder di 5 (lima) Kecamatan yakni ; Bolo, Madapangga, Woha, Donggo dan Soromandi.
Irfan memaparkan, UHC merupakan bentuk dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima lewat program pusat bagi warga tidak mampu atau yang belum tercover BPJS. Sehingga hanya dengan membawa KTP dan KK, pasien bisa mendapatkan layanan gratis dari RSU Sondosia.
"Cukup dua syarat ini, kita bisa bantu mendaftarkannya menjadi peserta UHC. Status layananya pun sama dengan BPJS," jelas Irfan.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa RSU Sondosia sejauh ini, telah melakukan perubahan besar-besaran di berbagai sektor. Bahkan pada akhir tahun 2024 mendatang status rumah sakit akan berubah, dari kelas D menjadi C. Sehingga untuk mempersiapkan hal tersebut, segala sesuatunya harus dibenahi, salah satunya sarana dan prasarana. Tentunya, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama Pemda Kabupaten Bima.
"Ruangan kita hari ini ada 44 (empat puluh empat), untuk masuk kelas C harus 100 (seratus) ruangan. Direktur RSU Sondosia juga beberapa kali telah mencoba melobi anggaran pembangunan di Pusat," tuturnya.
Selain gedung, RSU Sondosia juga telah membuka layanan operasi, transfusi darah, Icu, fisioterapi. Ditambah dengan tenaga medis spesialis yang stanbay (siap) dengan keahliannya masing-masing seperti dokter penyakit dalam, bedah, anak dan obgyng.
" Yang masih kita jajaki ini untuk dokter spesialis jantung, saraf, anestesi, THT dan mata. Insya Allah mudahan bulan depan sudah mulai bekerja. Dan semua dokter ini masih dalam metode penugasan,".
Di samping hal tersebut, RSU Sondosia juga mulai menerapkan pendaftaran pasien berbasis online, lewat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS). Layanan tersebut untuk mempermudah antrean pendaftaran bagi pasien.
"Cukup dengan Handp Phone (HP) android, warga sudah bisa mendaftar di rumah. Tidak perlu repot urus foto copy KTP dan KK serta yang lainya. Hanya tinggal menunggu jadwal saja," terang Irfan.
Kaitan dengan upaya pengembangan rumah sakit, pihaknya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung peningkatan RSU Sondosia dalam rangka mempermudah dan mempercepat akses layanan kesehatan warga.
"Tidak cukup hanya pegawai rumah sakit yang bergerak, butuh dukungan semua pihak untuk kemajuan central kesehatan bagi masyarakat Bima barat," pungkas Irfan. (Syam)
Posting Komentar