Dari Gelapnya Malam dan Sabu Dalam Senter, Kisah Penangkapan Pengedar Narkoba oleh Sat Resnarkoba Bima


Bima, koranprogresif.com.- Malam di Kecamatan Bolo, Rabu (15/10/2025), tampak lengang. Lampu jalan di depan Puskesmas Pembantu Desa Timu berkelap-kelip, menyorot tiga pria yang sedang duduk di bawah temaram cahaya. Tidak ada yang menyangka, momen tenang itu akan berubah menjadi detik-detik penangkapan seorang pengedar narkoba.


Sekitar pukul 23.30 Wita, tim Opsnal Satresnarkoba Polres Bima Polda NTB yang dipimpin KBO Aiptu Arif Rahman tiba di lokasi. Informasi dari masyarakat baru saja diterima: ada seorang pria yang kerap melakukan transaksi mencurigakan di wilayah Madapangga. Tim tak menunggu lama, mereka segera melakukan observasi dan memastikan target berada di tempat.


Hanya dalam hitungan menit, gerak cepat dilakukan. AB (39), warga Desa Ndano, Kecamatan Madapangga, langsung diamankan. Dua pria lain yang kebetulan berada di lokasi ikut diperiksa. Dalam penggeledahan, petugas menemukan lima pocket sabu yang disembunyikan rapi di dalam senter, cara licik yang digunakan AB untuk mengelabui aparat.


“Begitu informasinya masuk, kami langsung bergerak menuju TKP sesuai laporan warga,” ungkap Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, S.I.K, M.I.K, melalui Kasat Resnarkoba Polres Bima Iptu Fardiansyah, S.H., saat dikonfirmasi.


Dihadapan petugas, AB akhirnya mengakui barang haram itu miliknya. Ia mendapatkannya dari seseorang di wilayah Kecamatan Sape, namun tidak mengetahui secara pasti identitas dan alamat pemasoknya. Transaksi, katanya, dilakukan secara cepat di pinggir jalan sekitar Terminal Sape, tanpa banyak bicara, tanpa bukti tertulis.


Bagi Satresnarkoba Polres Bima, penangkapan ini bukan sekadar angka dalam laporan. Ia adalah bagian dari perjuangan panjang aparat kepolisian untuk memutus rantai peredaran narkotika di wilayah Bima dan sekitarnya.


“Kami akan terus mendalami dan mengusut tuntas kasus ini,” tegas Fardiansyah.


Kini, AB bersama barang bukti sabu seberat 5,39 gram diamankan di Mapolres Bima. Dari balik jeruji, mungkin AB sedang merenungi malam yang membawanya ke ujung jalan. Sementara bagi aparat kepolisian, malam itu menjadi bukti nyata bahwa perang melawan narkoba tak pernah berhenti, meski harus dimulai dari tempat sunyi di bawah cahaya lampu jalan. (ADV)


Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama