Jembatan senilai Rp 6,2 miliar yang dibangun melalui dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun Anggaran 2025 tersebut mengalami kerusakan ringan akibat belum maksimalnya proses pemadatan badan jalan setelah hujan deras melanda wilayah Kecamatan Madapangga pada Kamis lalu.
Dalam peninjauan lapangan tersebut, Bupati dan Wabup didampingi Plt. Camat Madapangga H. Sahrul, S.Ag., M.M., mendengarkan paparan teknis dari Kabid Bina Marga Dinas PUPR Farid Wajdi, S.T. serta PPK Proyek Edy Y., S.T., M.T. terkait kondisi terkini jembatan yang menjadi jalur utama penghubung beberapa desa di Madapangga menuju jalan negara lintas Sumbawa.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Bima langsung menginstruksikan Dinas PUPR dan pihak pelaksana proyek untuk segera melakukan perbaikan agar jembatan dapat kembali berfungsi secara optimal.
“Jangan tunggu lama, segera tangani agar akses masyarakat tidak terganggu,” tegas Bupati kepada jajaran terkait di lokasi.
Kepala Dinas PUPR Suwandi, S.T., M.T. menegaskan bahwa proyek jembatan tersebut masih dalam tahap pelaksanaan dan belum dilakukan penyerahan sementara (Provisional Hand Over/PHO) dari kontraktor ke pemerintah daerah, sehingga tanggung jawab perbaikan masih berada pada pihak pelaksana.
“Dari sisi struktur, jembatan dalam kondisi aman. Kerusakan hanya terjadi pada bahu jalan dan aspal akibat air hujan yang meresap ke timbunan oprit, bukan karena aliran banjir,” jelas Suwandi.
Usai meninjau jembatan, Bupati dan Wakil Bupati Bima melanjutkan kunjungan ke sejumlah titik terdampak banjir di Desa Monggo dan Desa Ncandi. Mereka meninjau SDN 1 Ncandi, rumah warga di sepanjang alur sungai, serta sejumlah pemukiman yang sebelumnya terendam banjir.
Langkah cepat Bupati Bima bersama jajarannya tersebut menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memastikan pemulihan infrastruktur dan kehidupan masyarakat pascabencana berjalan efektif dan berkeadilan.
Posting Komentar