🔴 BREAKING NEWS: Operasi Zebra Rinjani 2025 POLRES BIMA Dimulai Tanggal 17 S/d 30 November 2025. Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas, Wujudkan Kamseltibcarlantas yang aman nyaman dan Selamat.

Atap Tiga Ruang Kelas SDN 02 Sanggar Ambruk di Tengah Proyek Revitalisasi, Kualitas Pekerjaan dan Pengawasan Dipertanyakan




BIMA, NTB.-  Proyek Revitalisasi SDN 02 Sanggar, yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 senilai Rp 852,932 juta, diguncang insiden struktural serius. Kerangka atap baja ringan pada tiga ruang kelas ambruk pada Senin (17/11/25) sekitar pukul 09.00 Wita, saat bangunan masih dalam tahap pengerjaan. Peristiwa ini mempertanyakan kualitas pengerjaan dan efektivitas pengawasan proyek yang direncanakan berlangsung 121 hari itu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tiga dari enam ruang kelas yang berada di sisi timur mengalami kerusakan parah pada bagian rangka atap. Material atap yang roboh diketahui merupakan baja ringan merk Bintang Truss C75 x 0,75. Ambruknya struktur ini di tengah proses pembangunan menimbulkan analisis awal mengenai kemungkinan penyebab, baik dari segi kualitas material, kesalahan desain dan perhitungan beban, maupun kesalahan fatal dalam metode pemasangan.

Kualitas Pekerjaan Jadi Sorotan

Informasi yang berhasil dihimpun dari guru dan para pekerja di lokasi mengungkap fakta krusial: setiap kelas dikerjakan oleh tim pekerja yang berbeda. Praktik ini berpotensi menimbulkan variasi dan ketidakkonsistenan dalam kualitas pengerjaan, sehingga standar serta keahlian masing-masing tim menjadi sorotan utama penyelidikan.

"Kami akan melakukan pendalaman dan mengusut tuntas kejadian tersebut," tegas Kapolsek Sanggar, Iptu Eric As Ary, yang meninjau langsung lokasi kejadian bersama Kanit Reskrim Aiptu Wawan dan Kanit Intel Aipda Jumadi.

Fungsi Pengawasan Dipertanyakan

Pada proyek Revitalisasi SDN 02 Boro ini, seharusnya terdapat Tim P2SP (Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan) yang bertugas memastikan mutu pekerjaan serta kelancaran administrasi dan pertanggungjawaban hukum. Namun, robohnya kerangka atap ini merupakan indikasi kuat bahwa fungsi pengawasan mutu, baik secara teknis maupun administratif, diduga tidak berjalan efektif. Insiden ini secara telak mempertanyakan kinerja dan kompetensi tim pengawas dalam menjalankan amanahnya.

Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Sanggar, membenarkan insiden tersebut. “Benar adanya kejadian tersebut, namun tidak terdapat korban jiwa,” jelas Kapolsek Eric.

Hingga berita ini diturunkan, Unit Reskrim Polsek Sanggar masih melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti robohnya kerangka atap tersebut. Masyarakat dan orang tua siswa menanti hasil penyelidikan yang transparan dan komprehensif, sambil berharap insiden ini menjadi koreksi mendasar bagi penjaminan kualitas dan keselamatan dalam setiap proyek pembangunan fasilitas publik, terutama sekolah.
Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama