🔴 BREAKING NEWS: Operasi Zebra Rinjani 2025 POLRES BIMA Dimulai Tanggal 17 S/d 30 November 2025. Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas, Wujudkan Kamseltibcarlantas yang aman nyaman dan Selamat.

Kurang dari 3 Jam, Satpolairud Polres Bima dan Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Mayat di Teluk Bima


BIMA, NTB.- Tim Satpolairud Polres Bima menunjukkan respons dan koordinasi yang cepat dalam mengevakuasi seorang mayat yang terapung di perairan Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Jumat (21/11/25). Berkat sinergi yang solid dengan Basarnas Bima dan Satpolairud Polres Bima Kota, proses evakuasi yang dimulai pagi hari dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga jam, dan jenazah berhasil dibawa ke darat untuk identifikasi lebih lanjut.

Kasat Polairud Polres Bima, Iptu Haripurnomo, S.H., mengungkapkan bahwa pihaknya pertama kali menerima laporan dari masyarakat pada pukul 07.30 WITA. Informasi tersebut segera ditindaklanjuti dengan pendalaman dan pencocokan data.

"Dari hasil pencocokan data orang hilang, terdapat kesesuaian ciri-ciri jenazah tersebut dengan korban yang dilaporkan hanyut di Kelurahan Kumbe, Kota Bima, dua hari sebelumnya," jelas Iptu Haripurnomo, seperti dikutip dalam keterangan tertulis Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo.

Menyadari urgensi situasi, Kanit Patroli Satpolairud segera melakukan koordinasi cepat dengan Danpos Basarnas Bima dan Satpolairud Polres Bima Kota. Hasil koordinasi itu menghasilkan kesepakatan untuk mengerahkan armada gabungan yang terdiri dari 2 unit Kapal C3 dan 1 Rubber Boat guna mempercepat dan mempermudah proses evakuasi.

Pukul 08.00 WITA, Tim SAR Gabungan bertolak dari pangkalan menuju lokasi kejadian. Perjalanan menuju titik koordinat di Perairan Sai yang cukup jauh berhasil ditempuh, dan tim tiba di lokasi sekitar pukul 09.15 WITA. Setelah memastikan keamanan situasi, jenazah segera diamankan ke dalam kantong jenazah.

Proses mobilisasi jenazah ke darat berjalan lancar. Tim memilih untuk mendaratkan jenazah di Perairan/Pantai Lawata, Kota Bima, pada pukul 10.15 WITA. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara strategis untuk mempermudah akses ambulans yang akan membawa jenazah ke rumah sakit.

"Berdasarkan identifikasi visual awal di lapangan, jenazah memiliki kemiripan identik dengan korban laka air (hanyut) di Kelurahan Kumbe dua hari sebelumnya," tambah Kasat Polairud.

Saat ini, jenazah telah diserahkan ke RSUD Bima untuk menjalani proses identifikasi medis lebih lanjut (Visum et Repertum). Langkah ini dilakukan untuk memastikan identitas korban secara ilmiah dan memberikan kepastian kepada keluarga.
Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama